13. MIKROBIOTA NORMAL TUBUH MANUSIA
NUR ILMIYATI
NUR ILMIYATI
Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikroba tidak hanya terdapat pada lingkungan tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikroba yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota. Mikrobiota normal tubuh manusia yang sehat perlu diketahui karena alasan sbb:
1. Dapat membantu menduga macam infeksi yang mungkin timbul setelah terjadinya kerusakan jaringan pada situs-situs yang khusus.
2. Memberi petunjuk mengenai kemungkinan sumber dan pentingnya mikroorganisme yang teramati pada beberapa infeksi klinis. Contoh: E. coli tidak berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandung kemih akan menyebabkan sistitis
3. Dapat membuat kita menaruh perhatian lebih besar terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroba yang merupakan mikrobiota normal atau asli inang manusia.
Mikroorganisme asli dan manusia sebagai inang.
Kebanyakan mikroba asli di dalam tubuh manusia adalah komensal (+ & 0), tapi ada juga yang mutualistik (+ &+), keuntungan bagi inang Dalam hubungan mutualistik dapat dirangkum sbb:
1. Mikroba adalah pemakan sisa, menggunakan bahan buangan. Banyak Bakteri di dalam usus melakukan hal ini.
2. Banyak bakteri usus dapat mensintesis vitamin B yang utama serta vitamin E dan K. Vitamin ini dihasilkan merupakan sumbangan nyata dari bakteri ke inang yang ditempati.
3. Adanya mikroba asli cenderung meniadakan mikroba patogenik dan dengan demikian berfungsi melindungi inang thd penyakit. Peniadaan ini disebabkan persaingan akan nutrisi atau karena dihasilkannya substansi yang menghambat patogen tersebut. C/ lactobacillus dalam vagina menghasilkan asam yang melindungi dari infeksi gonococcus; E. coli dalam usus menghasilkan kolisin yang melindungi dari bakteri usus yang patogenik.
SPESIES MIKROBA PREDOMINAN YG DIJUMPAI DI BERBAGAI DAERAH ANATOMI MANUSIA
DAERAH MIKROORGANISME % TIMBULNYA
Kulit Staphylococcus epidermidis 85 – 100
S. aureus 5 – 25
Proprionibacterium acnes 45 – 100
Korinebacterium aerobik 55
Hidung & S. epidermidis 90
Nasofaring S. aureus 20 - 85
K. aerobik (difteroid) 5 - 80
Branhammella catarrhalis 12
Haemophilus influenzae 12
Mulut (liur S. epidermidis 75 – 100
& permuka- S. aureus Umum
an gigi) Sterptococcus mitis & S.
α-hemolitik lainnya 100
S. salivarius 100
Peptostreptococcus Banyak
Veilloneila alcalescens 100
Lactobacillus 95
Actinomyces israelii Umum
Haemophilus influenzae 25 – 100
Bacterioides fragilis Umum
B. melaninogenicus Umum
B. oralis Umum
Fusobacterium nucleatum 15 - 90
Candida albicans 6 - 50
Treponema denticola Umum
T. vincentii Umum
Orofaring S. epidermidis 30 - 70
S. aureus 35 - 40
Difteroid 50 - 90
S. pneumoniae 0 - 50
S. - α dan nonhemolitik 25 - 99
Branhammella catarrhalis 10 - 97
Haemophilus influenzae 5 - 20
H. parainfluenzae 20 - 35
Neisseria meningitidis 0 - 15
Jejenum Bakteri Gr+ fakultatif (entero- Jmlnya
coccus, lactobacillus, difteroid) sedikit
Candida albicans 20 - 40
Ileum Enterobacteriaceae Jml nya
Bacteri anaerob Gr- kecil
Colon Bacillus Gr-: B. fragilis; 100
B. melaninogenicus; B. oralis;
Fusobacterium; F. necroforum.
Bacillus Gr+:
-Lactobacillus 20 - 60
-Clostridium perfringer 25 - 35
-Eubacterium limosum 30 - 70
-Bifidobacterium bifidum 30 - 70
Peptosteptococcus Umum
Enterococcus(Str. Kel D) 100
Escherichia coli 100
Klebsiella spp. 40 - 80
Enterobacter spp. 40 - 80
Proteus spp. 5 - 55
Candida albicans 15 - 30
Vagina & Lactobacillus 50 - 75
Serviks Bacteroides spp. 60 - 80
Clostririum spp 15 - 30
Peptostreptococcus 30 - 40
Difteroid 45 - 75
S. epidermidis 35 - 80
Streptococcus kel D 30 - 80
Enterobacteriaceae 18 - 40
Candida albicans 30 - 50
Trichomonas vaginalis 10 - 25